Identitas Buku
Judul : The Tao of Islam
Penulis : Sachiko Murata
Penerbit : Mizan, 2024
Tebal : 297 halaman
Blurb :
The Tao of Islam adalah sebuah antologi yang lengkap dan kaya di bidang pemikiran islam tentang hakikat hubungan antara Tuhan dan alam semesta, alam semesta dan manusia, serta manusia dan Tuhan. Dengan memusatkan perhatian pada simbolisme gender. Sachiko Murata adalah seorang muslimah Jepang yang kini menjabat sebagai Profesor Studi-Studi Agama di State University of New York, Stony Brook yang memperlihatkan bahwa pemikir Muslim klasik seringkali menganalisis realitas Ketuhanan dan kaitannya dengan kosmos dan manusia melalui prinsip-prinsip polaritas atau komplementaritas, yang sangat mirip dengan gagasan filsafat Cina tentang Yin/Yang.
Ringkasan Buku
The Tao of Islam karya Sachiko Murata ini membahas tentang Tuhan dalam Pandangan Sufi. Buku ini akan membuatmu memahami tentang 'dualitas Tuhan', Bahwa sebenarnya Tuhan memiliki dualitas tetapi tetap satu. Dulitas yang dimaksud adalah memiliki dua energi yang bertolak belakang. Salah satunya sifat memberi dan menerima. Dualitas ini hanya bisa kita pahami ketika kita mampu memahami diri sendiri. Ini mengingatkanku dengan hadist. 'Barang siapa mengenal dirinya, maka mengenal Tuhannya.'
Hubungan primer antara Allah dan hamba Ilahi serupa dengan hubungan antara langit dan bumi, ruh dan jiwa, yang dan yin. Allah bersifat besar tinggi, terang dan kreatif (mencipta), sedangkan makhluk bersifat kecil, rendah, gelap dan reseptif (menyerap). Ditilik dari sudut pandang ini, Allah adalah Yang sedangkan kosmos adalah Yin (2024:141)
Insight Menarik dari Buku
1. Hubungan Tuhan dan Alam
Sesuai dengan kutipan di atas, buku ini menjelaskan tentang hubungan Tuhan dan Kosmos. Hubungan ini menjadi tanda adanya keberadaan Tuhan. Sebagaimana hukum polaritas, jika ada suatu benda pasti ada penciptanya. Mengenai hal ini juga sudah sering kita temukan dalam Al-Qur'an. Alam sekitar kita disebut dengan istilah makrokosmos (manusia besar), yang mana bisa dijadikan untuk bahan renungan/pengingat akan kebesaran Tuhan.
2. Pendapat Ikhwan Al-Shafa dan Metafisika Ibnu 'Arabi
Menurutku, pembahasan paling menarik yaitu metafisika Ibnu 'Arabi dan pendapat Ikhwan Al-Shafa. Pendapat keduanya dijadikan rujukan utama dalam buku ini. Ikhwan Al-Shafa adalah sekelompok filsuf muslim dan ilmuwan rahasia yang percaya bahwa ilmu sains dan agama memiliki kesamaan.
Mereka berpendapat bahwa manusia adalah mikrokosmos, sementara dunia adalah makrokosmos. Keduanya memiliki hubungan polaritas dengan Tuhan. Bedanya, manusia bisa memanifestasikan sifat ketuhanan. Untuk bisa memanifestasikan sifat Tuhan, manusia harus menyadari bahwa terkadang dia tetap menjadi manusia/hamba dan terkadang memaifestasikan sifat Tuhan.
3. Tentang Hati/Intuisi
Sejak SMP aku sudah mendengar cerita tentang penciptaan Adam. Kemudian pada kesempatan itu, Iblis menjelajahi tubuh Adam. Tetapi ada satu tempat yang tidak bisa dimasukinya. Tempat itu adalah hati yang terletak di jantung. Meski bab ini dianggap mitos, terdapat penelitian yang membuktikan kebenarannya. Kita sendiri juga tidak bisa mengelak, karena selalu ada suara-suara muncul dalam hati kita.
4. Kemarahan Tuhan pada Iblis
Iblis dikutuk Tuhan setelah menolak untuk bersujud pada Adam. Ketika membaca cerita ini di Al-Qur'an, kita akan berpikir jika iblis sangat sombong dan tidak patuh. Kita hanya memahami sudut pandang iblis. Dalam buku ini kita akan melihat dari sudut pandang Tuhan, termasuk jawaban 'kenapa manusia dianggap makhluk sempurna'.
Nah, disini kita akan diberikan penjelasan tentang 'Dua Tangan Tuhan' dan ruh dari Tuhan. Manusia tidak hanya tercipta dari tanah, tetapi juga mendapat bagian dari Tuhan (ruh dan energi maskulin dan feminim). Jika iblis menghina Adam, tentu saja akan membuat Tuhan Marah.
5. Manusia adalah Makhluk yang Sempurna
Sesuai penjelasan sebelumnya, manusia adalah makhluk sempurna karena bisa memanifestasikan sifat-sifat Ilahi. Namun, untuk mencapai tahap ini ada banyak ujian dan rintangan yang harus kita lewati. Kita juga sebaiknya mulai mendengarkan suara hati kita, karena dalam keadaan tenang dan jernih, kita bisa berbincang dengan Tuhan. Seperti dalam kutipan berikut.
'Wahai akal, kenalilah dirimu dan sifat-sifat serta tindakan-tindakanmu sendiri agar engkau mengenal diri-Ku dan sifat-sifat Ku serta tindakan-tindakan-Ku"(2024:119)
Gaya Penulisan Buku
Menurutku gaya penulisan The Tao of Islam karya Sachiko Murata ini seperti artikel ilmiah dengan catatan kaki yang membuat kita makin paham. Beberapa bagian disertai dengan tabel agar kita semakin mudah memahami sifat-sifat Ilahi yang berlawanan.
 |
The Tao of Islam karya Sachiko Murata |
Amanat Penulis
Penulis senantiasa mengingatkan kalau pembahasan gender/polaritas pada Tuhan ini tidak berarti bermakna Tuhan memiliki gender. Melainkan menyadari jika Tuhan memiliki dualitas dalam ke-Esaan-Nya. Beliau juga bukan berarti mengagungkan energi feminin, karena keduanya sangat penting untuk menciptakan harmoni di dunia.
Apa Buku ini Layak Dibaca?
Tentu saja. Buku ini sangat cocok untuk kamu yang suka tasawuf dan ingin memahami hakikat Tuhan. Buku ini akan menambah sudut pandangmu pada Tuhan.
Baca Juga:
Kelebihan Buku
Terjemahan buku ini sangat enak dibaca, rapi dan terstruktur. Karena rujukannya sangat banyak, penggunaan catatan kaki sangat berguna ketika membaca buku ini. Penulis juga secara jeas menyampaikan pendapat siapa saja yang dikutip.
Kekurangan Buku
Menurutku tidak ada kekurangan dalam buku ini.
Tentang Penulis
Sachiko Murata adalah seeorang penulis dan pengajar Studi Agama di Universitas Stony Brook. Beliau telah menjadi direktur Studi Jepang, Buddhisme Jepang Spiritual Feminin dalam agama dunia, dan Islam dan Konfusianisme.
Ternyata buku ini termasuk buku series dan termasuk buku pertama, guys. Waktu kutanya ke penerbit Mizan, buku kedua belum diterbitkan. Nah, gimana, tertarik baca The Tao of Islam?😊
0 Komentar