Nah, beberapa minggu lalu aku mengikuti webinar tentang usaha franchise dengan narasumber Agung Haryadi (Praktisi dan Konsultan Bisnis Franchise dan Kemitraan Nasional) dengan judul Tips dan Trik Bisnis Franchise untuk Millennial dan Gen-Z. Webinar ini diadakan oleh komunitas IDN Times.
Jadi, kali ini aku akan berbagi sedikit tentang tips membangun bisnis franchise. Mari kita simak dibawah ini!
Menggunakan PT daripada CV
Salah satu ciri dari bisnis franchise yaitu legalitas. Nah, untuk membangun sebuah perusahaan kita perlu mendaftarkan nama perusahaan termasuk produk atau jasa yang akan dijual.
Untuk membangun bisnis ini dianjurkan menggunakan PT dibandingkan CV. Istilah ini biasa aku temukan di perusahaan penerbit buku. Melalui webinar ini jadi makin paham perbedaan PT dan CV.
PT memang membutuhkan proses dan biaya yang banyak, tetapi memiliki sejumlah manfaat dalam jangka panjang. Sementara CV melalui proses yang cenderung mudah dan terjangkau, tetapi dapat berdampak buruk bagi bisnis jika terjadi kesalahan dengan mitra bisnis.
Baca Juga:
Memahami Alter Ego untuk Menggapai Mimpi
8 Tips Jitu Menulis Puisi, Cari Tahu, Yuk!
8 Tips Meresensi Buku, Bookstagram Merapat!
Memahami Dasar atau Syarat Franchise
Sebelum memutuskan untuk membuat bisnis franchise, bisnis harus memiliki 4 dasar franchise. Dasar-dasar franchise terdiri dari duplicaple, trainable, proven profit, dan HAKI.
Duplicaple, berarti produk mudah diduplikasi tanpa mengurangi value brand. Mitra tidak kesulitan untuk meniru produksi atau cara kerja penjualan brand. Trainable, berarti keahliaan atas produk atau jasa yang dijual mudah untuk diajarkan kepada orang lain.
Proven profit, berarti produk atau jasa yang dijual telah terbukti menghasilkan keuntungan pada level outlet mandiri (high margin) dan memiliki HAKI atau telah terbukti menjadi pemilik sah secara hukum.
 |
| syarat usaha franchise |
Dalam Kurun Waktu Setahun Membuka Cabang
Dalam webinar, Agung Haryadi mengingatkan bahwa kebanyakan para pengusaha berambisi untuk membuka cabang baru. Padahal usaha baru berjalan beberapa bulan. Waktu paling efektif untuk pembukaan cabang baru yakni satu tahun.
Dalam kurun waktu satu tahun kita dapat melihat kurva penjualan dari evaluasi tiap bulan. Selain itu, kita juga sudah menemukan berbagai rintangan dan dapat memahami keinginan konsumen.
Saya percaya bahwa skema Franchise yang baik adalah yang berorientasi pada profit dan sustainabilitas
-Agung Haryadi-
Menggunakan Opsi Mitra Aktif
Dalam menjalankan bisnis franchise, ada dua opsi ketika membuka kemitraan dengan orang lain, yakni opsi pasif dan opsi aktif. Pada opsi pasif, mitra tidak ikut andil dalam pemasaran atau jalannya bisnis. Hal ini dapat menyebabkan bisnis tidak dapat langgeng karena mitra harus menjalankan bisnis mandiri.
Agung Haryadi lebih menyarankan menggunakan opsi mitra aktif. Karena mitra mengelola bisnis dibantu dengan karyawan. Franchisor mengawasi jalannya penjualan sesuai dengan SOP perusahaan dan membantu dalam hal pemasaran.
Dengan adanya bantuan dan pengawasan dari Franchisor, mitra bisnis jadi dapat bertahan dari berbagai rintangan yang biasa muncul ketika menjalankan usaha.
Jadi, kesimpulannya untuk membangun usaha franchise diperlukan pemahaman mengenai teknik dan perencanaan yang matang. Agung Haryadi juga menyarankan untuk membaca buku-buku tentang bisnis franchise, kamu bisa membaca cuplikannya di sini genks!
0 Komentar