#Let'stalk Tips Menulis Novel Anti Boring

 
Photo by picjumbo

    Pernah nggak sih, kamu nemu novel yang gaya berceritanya itu mengalir dan enak banget dibaca? Kita jadi nggak sabar buat baca bab selanjutnya, atau bahkan penasaran dengan kelanjutan hidup tokohnya.

    Kemarin aku sempet mampir di konten youtube Kak Putrilagilagi, terus nemu tips "Biar Cerita Nggak Bosenin". Ini konten paling menarik menurutku dibanding konten lainnya. Karena berbagi ilmu teknik nulis yang relate banget buat zaman sekarang.

    Cerita yang bosenin itu biasanya bakal ditinggalin pembaca. Bisa dari awal bab udah ditinggal atau  pertengahan jalan. Kecuali emang reader yang komitmen untuk nyelesain bacaan.

    Tapi di sini aku bakal bahas dari sudut pandang aku sendiri. Namun, tetap tidak lepas dari garis besar pendapat Kak Putrilagilagi. Apa aja sih tips biar novel kamu nggak bosenin? Simak di bawah ini, guys!

1. Awal dan Penutup Bab yang Menarik

    Awal cerita ini paling sakral menurutku. Karena ini menjadi takaran apakah mampu membuat pembaca terus membuka lembar selanjutnya? Awal cerita yang menarik, menurutku narasi suasana yang ditulis dengan diksi yang estetik. Narasi estetik ini biasa aku temukan dalam novel-novel fantasi atau latar kerajaan. 

    Selain membuat narasi yang indah, kamu juga bisa membuat narasi yang bisa mengaduk emosi dan merangsang rasa ingin tahu pembaca. Biasanya para penulis lansung ke inti permasalahan. Seperti dalam novel Katarsis (Thriller), mampu membuat pembaca penasaran karena tokoh aku yang sedang sekarat dengan latar suasana mencekam.

     Nah, setelah mampu menulis awal cerita yang menarik, jangan lupa untuk memberikan akhir bab yang bikin penasaran. Kak Putri menyarankan akhir bab menggunakan kalimat atau adegan yang menggantung. Biarin aja pembaca makin geregetan, guys😂

Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Risa Saraswati Terbaik, Ada Ivanna

2. Qoute-able

    Ini nih yang selalu dicari para pembaca muda. Usahakan dalam ceritamu ada beberapa qoute dari tokoh terkenal sebagai pembangun cerita. Kutipan akan makin sempurna jika sesuai dengan apa yang terjadi pada tokoh atau amanat dalam cerita.

    Dalam novel Diary of The Murderer, Kim Young Ha banyak mengutip kata-kata dari Nietzsche. Filsuf terkenal asal barat. Selain itu ada juga Tali Jiwo karya Sujiwo Tejo. Pecinta senja pasti suka buku ini (hayo ngaku!). Dalam buku ini ada banyak sekali rangkaian kata indah yang bermakna dalam.

    Kalau pintar merangkai kata, kamu juga bisa membuat kutipan yang relate sama kehidupan. Kutipan yang indah dan 'mengena' di hati pasti akan membuat pembaca ingin mengingat karyamu.

3. Gaya Bahasa

    Kita sendiri pasti akan merasa bosan jika menemukan kata yang diulang-ulang. Pilihan kata yang monoton harus dihindari kalau kamu tidak ingin pembacamu kabur. Pilihan diksi harus estetik dan tepat. Tujuannya, agar pembaca dapat memahami sekaligus menikmati karya sastra.

    Gaya bahasa di sini juga berkaitan erat dengan gaya ceritamu. Karya fiksi memang membebaskanmu untuk menulis dengan gaya sesuka hati. Namun, novel selalu ditujukan untuk pembaca tertentu. Bisa dari segi umur, kelas sosial ataupun komunitas. Nah, jadi sesuaikan gaya bahasamu dengan target pembaca, ya.

Baca Juga: Resensi Novel Crenshaw, Sahabat Beda Dunia

4. Adegan Baper atau Humor

    Ini saran dari Kak Putri yang paling dibutuhkan banyak orang. Terkadang ada orang yang mengisi waktu luang dengan membaca novel. Ada juga yang tujuannya menghilangkan rasa suntuk. Makanya mereka butuh sesuatu yang bisa menghibur. 

    Untuk pembaca cewek nih, biasanya lebih suka kalau ada adegan bapernya gituh 😂. Mereka bahkan bakal bayangin adegan secara langsung karena telanjur baper. Contoh, novel Caraval karya Stephanie. Dalam novel ini ada banyak adegan Julian menggoda Scarlett.

    Sebaliknya, kalau cowok lebih suka karya sastra humoris. Namun, sebenarnya sangat jarang ya, novel yang full lawak. Humor hanya digunakan sebagai selingan biar pembaca nggak bosen aja. Kalau kamu bingung cara eksekusinya, bisa baca buku-buku karya Raditya Dika. Dari awal sampai akhir emang jago bikin pembaca ketawa.

5. Alur Cerita Nggak Monoton

    Cara biar alur ceritamu itu nggak monoton, menyelingi latar dan tokoh yang berbeda. Latar di sini luas ya, guys. Latar tempat dan latar suasana, ini akan membangun imajinasi pembaca. Selain itu, tokoh yang ditemui tokoh utama juga bisa dibuat bervariasi. Tujuan lainnya, agar pembaca mengenal karakter utama karena ada pembandingnya.

6. Pelengkap Cerita

    Gaya bahasa dalam prosa nggak melulu harus ada majas atau rangkaian kata yang indah. Kamu bisa menggunakan pencitraan yang melibatkan indra manusia. Seperti indra penciuman,indra perabaan,indra penglihatan,indra pendengaran,dan pengecapan yang kita miliki. 

    Untuk melengkapi pencitraan kamu bisa menambahkan berbagai benda-benda kecil yang melekat dengan tokoh utama. Misalnya aroma parfum atau rasa makanan yang sering dia makan. Ini akan membuat ceritamu semakin hidup dan pastinya nggak bikin pembaca bosan.

Dari enam poin di atas, mana nih poin yang pengen kamu coba?👀


Posting Komentar

2 Komentar

  1. Tips yang membantu banget, terutama untuk saya yg udah lama ga nulis dan pengen balik ke dunia tulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih udah baca, yuk semangatt nulis lagii

      Hapus