![]() |
Ilustrasi Orang Membaca Puisi By Pixabay |
1. Tentukan Tema
Hal yang pertama dilakukan adalah menjawab pertanyaan "puisi tentang apa yang ingin ditulis?" jawaban ini akan menjadi arah selanjutnya setelah kamu sudah menentukan tema puisi yang akan kamu tulis. Misalnya kamu memilih tema sumpah pemuda karena kebetulan sudah mendekati hari sumpah pemuda.2. Lakukan Riset
Setelah menemukan tema yang benar-benar ingin kamu tulis, lakukan riset untuk menambah pengetahuan terkait tema yang dipilih. Riset bukan hanya dengan membaca artikel atau berita, namun dapat pula menyaksikan tayangan di youtube. Di sinilah saatnya kamu memilih sudut pandang yang akan ditulis. Contohnya, tema yang kamu pilih tentang sumpah pemuda. Di internet kamu banyak menemukan data, baik peristiwa pelaksanaan sumpah pemuda hingga siapa saja tokoh yang terlibat di dalamnya. Maka kamu bisa mengambil salah satunya.
Kenapa mengambil salah satu? Agar puisi yang ditulis dapat fokus satu cerita dan membuat tiap bait puisi selaras nantinya.
"Kalau kau ingin jadi penyair, jangan berpikir gagasan-gagasan biasa adalah puisi"-Lawrence Ferlinghetti
3. Liarkan Imajinasimu
Setelah melakukan riset mulailah menulis dengan bahasamu, disini kamu jangan terpaku dengan kaidah bahasa.Tuliskan apa yang ingin kamu sampaikan kepada pembaca. Yang kamu ketahui dan kamu rasakan. Tulis semua kata yang muncul di kepalamu. Penyampaian dapat mengunakan semua indra yang kamu miliki seperti indra perasa, peraba, penglihatan, pendengaran hingga pengecap. Berikut contohnya.
Ini muka penuh luka (indra penglihatan)
Siapa punya?
Ku dengar seru menderu (indra pendengaran)
Dalam hatiku
Apa hanya angin lalu?
Lagi lain pula
Menggelepar tengah malam buta
Ah..!!!
...
(Aku Berkaca- Chairil Anwar)
Selain menyampaikan dengan indra kamu juga dapat menyisipkan majas yang pernah dipelajari selama di sekolah. Dilarang mengedit kata yang sudah kamu tulis, kecuali kamu telah menyelesaikan seluruhnya. Karena kegiatan ini hanya akan menghapus ingatan kata selanjutnya yang akan dituliskan.
Baca Juga:
4. Gunakan Thesaurus
Menggunakan Thesaurus berarti kamu berada di fase pengeditan puisi. Jika kamu tidak memiliki buku thesaurus maka dapat mengunjungi link Sinonim Kata. Disana kamu bisa menemukan peta kosakata yang jarang digunakan. Memilih diksi yang unik dan tepat akan menjadi nilai plus untuk sebuah puisi.
5. Manfaatkan KBBI
Untuk mengetahui tepat atau tidaknya kata dengan makna yang akan kamu sampaikan, kamu bisa mengeceknya menggunakan KBBI. Selain itu dengan menggunakan KBBI kamu juga bisa mengetahui penulisan kata baku dan tidak baku. Sehingga dapat menambah pilihan kosakata yang akan digunakan.
6. Endapkan Karyamu
Setelah puisi yang kamu tulis selesai, maka diamkan selama beberapa hari. Kemudian baca lagi puisi yang sudah kamu buat. Pengendapan menjadi penting karena saat membacanya, pikiranmu lebih fresh dan cenderung melakukan pengeditan naskah kembali, termasuk memperbaiki kata atau diksi yang menurutmu kurang tepat.
Setelah melakukan pengendapan, kamu juga dapat mengamati puisi yang kamu tulis. Apakah sudah ada permainan vokal atau konsonan di sana. Berikut contoh puisi yang menggunakan rima.
Angin pulang menyejuk bumi
Menepuk teluk menghempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun di atas alas
(Berdiri Aku Karya Amir Hamzah)
8. Membacalah!
Untuk memperbanyak kosakata yang kamu miliki maka banyak-banyaklah membaca karya sastra. Bukan hanya dengan membaca karya-karya puisi sastrawan terkenal. Kamu juga dapat bergabung dengan berbagai komunitas kepenulisan di sosial media.
Siapapun bisa menulis puisi asal bersungguh-sungguh belajar, mana nih tips di atas yang sudah kamu lakukan?👀
0 Komentar