Bahasa yang Terlupakan karya Erich Fromm: Menguak Makna Mimpi

 

bahasa yang terlupakan karya Erich Fromm

Apa pendapatmu tentang mimpi? sekadar bunga tidur atau kamu percaya bahwa mimpi mengandung pesan-pesan penting. Nah, melalui buku Bahasa yang Terlupakan karya Erich Fromm ini akan membuatmu paham tentang bahasa-bahasa simbol yang muncul dalam mimpi, dongeng dan mitos.

Identitas Buku dan Blurb

Judul           : Bahasa yang Terlupakan

Penulis        : Erich Fromm

Penerbit     : IRCiSoD, 2020

Tebal           : 300 halaman

Erich Fromm adalah seorang psikolog sosial Jerman, psikoanalisis, sosiolog, filsuf humanistik, dan sosialis demokratis. Di dalam buku ini, ia menyuguhkan pengantar interpretasi mimpi, dongeng dan mitos. Dikupas tuntas pula mengenai ciri khas bahasa simbolis, sifat-sifat mimpi, sejarah interpretasi mimpi, seni interpretasi mimpi, sekaligus bahasa simbolis dalam mitos, dongeng, ritual dan novel.

Erich Fromm menyelidiki bahasa universal simbol, yang diekspresikan melalui mimpi dan mitos, dan bagaimana itu menerangi kemanusiaan kita. Memahami simbol menurutnya, membantu kita mencapai lapisan tersembunyi  dari kepribadian kita masing-masing. Dengan memahami bahasa simbolik mimpi, Fromm menjelaskan, kita kemudian dapat juga memahami kebijaksanaan mitos, seni dan sastra yang lebih dalam. Fromm pun membagikan sejarah interpretasi mimpi dan menunjukkan analisisnya tentang banyak jenis mimpi.

Bahasa Simbolis yang Terlupakan

Di masa modern ini banyak dari kita yang mulai meninggalkan dongeng dan cerita-cerita mitos. Padahal di dalamnya kaya akan bahasa-bahasa simbolis yang kerap muncul di lingkungan sekitar. 

Dalam buku ini, kita akan diajak untuk mengenal bahasa simbolis kembali. Fromm membaginya menjadi tiga bentuk; konvensional (huruf, benda, gambar), aksidental (berkaitan dengan pengalaman bahagia dan sedih dalam hidup) , dan universal (dapat dipahami seluruh manusia.

Fromm menjelaskan mengenai bentuk bahasa simbolis menggunakan contoh simbol-simbol yang muncul dalam mimpi. Ini membuatnya ikut menjelaskan mengenai tafsir mimpi dalam BAB selanjutnya, sifat-sifat mimpi. Yang mana dipengaruhi oleh pendapat Carl Jung dan Freud.

Mimpi adalah ekspresi yang bermakna dan signifikan atas segala bentuk aktivitas mental selama tertidur


Baca Juga:

Nah, pada bab Sifat-Sifat Mimpi menurutku menjadi pembahasan paling menarik. Karena ketika kita bermimpi sama saja terlepas dari ruang dan waktu (keberadaan). Fromm menjelaskan alam mimpi dengan membedakan fungsi biologis saat terbangun dan tertidur.

Saat tidur, kita terlepas dari ruang, yang mana di dalamnya ada budaya dan peraturan yang mengekang keinginan. Maka, dalam mimpi seseorang dapat menjadi lebih bijak atau lebih brutal dari aslinya. Karena tidak ada lagi aturan yang mengekang.

Buku ini tidak hanya mengajari kita tentang cara interpretasi mimpi, terdapat sejarah dan seni yang dibahas dalam bab berbeda. Menariknya, Fromm membahas dari segi teologis (Nabi Yusuf yang mampu menakwilkan mimpi) dan psikologi. Di dalamnya sempat menyinggung beberapa pendapat Socrates dan Plato perihal mimpi.

Setelah baca ini, aku jadi tidak mudah meremehkan mimpi yang bisa diingat. Karena kesimpulannya, dari mimpi kita bisa belajar memahami diri (self awareness) dan kita juga bisa mencatatnya sebagai ide yang imajinatif. Karena mimpi tidak jauh dari aktivitas dan pekerjaan sehari-hari.

Mimpi adalah pemenuhan halusinatorik atas hasrat irasional kita; fungsinya adalah menjaga agar kita tertap tertidur

Kelebihan Buku

Terjemahan mudah dipahami dan penjelasan teori sangat runtut. 

Kekurangan Buku

Menurutku buku ini termasuk bacaan lanjutan, setelah kita memahami teori milik Freud, dan Jung. Agar kita dapat memisahkan masing-masing pendapat rujukan dan Fromm. Aku sendiri belum membaca buku milik Carl Jung, jadi waktu baca rasanya jadi tumpang tindih :)

Tentang Penulis

Erich Fromm lahir di Jerman pada Maret 1990. Fromm termasuk filsuf yang terpengaruh aliran filsafat eksistensialisme. Karya lainnya yang terkenal yakni Escape From Freedom (1941).

Apa pendapatmu tentang buku ini? Tulis di kolom komentar, ya, genks!

Posting Komentar

0 Komentar