![]() |
Aisyah: Kekasih yang Terindah karya Sulaiman An-Nadawi |
Sebaik-baik perhiasan adalah wanita. Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq adalah salah satu wanita mulia di sisi Rasulullah SAW. Aisyah adalah istri yang menemani beliau hingga menjelang wafatnya.
Aisyah menjadi satu-satunya istri yang dinikahi Rasulullah SAW. dalam keadaan gadis. Rasulullah SAW sangat mencintai Aisyah hingga beliau sering mengajak bermain karena memang Aisyah masih berusia muda ketika dinikahi Rasulullah SAW.
Aisyah juga memiliki keistimewaan lainnya yang tidak ada pada istri Rasulullah SAW. Seperti wahyu yang sering turun ketika Rasulullah SAW. bersama Aisyah dan paling banyak meriwayatkan hadist karena kebersamaanya dengan Rasulullah SAW. Ini menandakan bahwa Aisyah memiliki ingatan tajam dan cerdas.
Keistimewaan Aisyah dan hikayatnya juga disampaikan dalam buku karya Sulaiman an-Nadawi ini.
Sinopsis & Identitas Buku

Aisyah: Kekasih yang Terindah karya Sulaiman An-Nadawi

Judul Buku : Aisyah, Kekasih yang Terindah
Penulis : Sulaiman an-Nadawi
Penerbit : Republika, 2017
Halaman : 423 halaman
Ummul Mukminin Aisyah ra. adalah wanita mulia yang berparas cantik dan berkulit putih. Dalam beberapa riwayat, ia sering dipanggil dengan "Humaira" yang berarti "Merah Merona". Aisyah adalah istri Rasulullah SAW. yang paling muda usianya.
Selain cantik, Aisyah juga dikenal sebagai wanita cerdas yang telah dipersiapkan oleh Allah SWT. untuk menjadi pendamping dalam mengemban amanah risalah, menjadi penyejuk mata dan pelipur lara bagi Rasulullah SAW.
Suatu hari Jibril memperlihatkan kepada Rasulullah SAW. gambar Aisyah pada secarik kain sutra berwarna hijau sembari mengatakan, "Ia adalah calon istrimu kelak, di dunia dan di akhirat." (HR. At-Tirmidzi)
Aisyah memiliki kedudukan istimewa di sisi Rasulullah SAW. Bahkan dikenal sebagai wanita yang memiliki kedalaman ilmu yang luar biasa. Ia menguasai berbagai cabang ilmu, di antaranya ilmu fikih, kesehatan, dan syair Arab. Ada 1.210 hadis yang diriwayatkan darinya.
Penulis buku ini menggambarkan
tentang sosok Aisyah, kedudukannya di sisi Rasulullah Saw.,
keutamaannya, serta bagaimana para sahabat menjadikannya sebagai rujukan
untuk mengetahui hadis-hadis Rasulullah Saw.
Baca Juga:
Semesta Cinta: Panduan Bagi Musafir Cinta
Don't Look Back: Cara Elegan Berdamai dengan Masa Lalu
Mahabbah Cinta Rabi'ah al- Adawiyah
Hal Menarik dari Buku
Membaca buku ini membuatku mengenal karakter Aisyah lebih dekat. Ternyata Aisyah juga memiliki kekurangan layaknya manusia. Seperti terkadang tidak bisa menahan amarah, cemburu berlebihan pada Rasulullah SAW dan mendoakan keburukan orang lain karena menentang Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW senantiasa sabar menghadapi sifat Aisyah dan tidak lelah menasehatinya. Meski begitu Aisyah juga tidak berani menentang perintah Rasulullah SAW dan menjadi istri yang sangat taat.
Selain penjelasan karakter yang lengkap mengenai Aisyah. Dalam buku ini juga membahas mengenai kehidupan rumah tangga Rasulullah SAW. Keromantisan Aisyah dan Rasulullah SAW disampaikan oleh Aisyah dalam banyak hadist (berasa nonton drakor😍)
Pada pembahasan mengenai rumah tangga Rasulullah SAW ini penulis sempat menyinggung tentang walimah pernikahan dan poligami. Dewasa ini, sunah rosul yang satu ini memang sering disalah artikan atau berkesan berlebihan.
Walimah pernikahan Rasulullah SAW diadakan dengan sederhana. Meski begitu, beliau sangat mewajibkan akan adanya mahar kepada calon istrinya, sebagai penghormatan. Namun, di masa kini budaya pernikahan mewah menjadi tren, yang mana membuat kalangan muda menjadi kesulitan untuk menikah :)
Kemudian mengenai poligami, banyak dari orang-orang yang berpoligami dengan mengataskan mengikuti sunah Rasulullah SAW. Padahal Rasulullah SAW memiliki sejumlah alasan untuk berpoligami, yakni mempertimbangkan maslahat dan strategi dakwah.
Misalnya, Rasulullah SAW tidak selalu bisa memberikan ajaran bagi para wanita. Karena fitrahnya sebagai laki-laki tentu lebih banyak menghabiskan waktu bersama sahabatnya. Maka lewat para istrinya para perempuan bisa belajar ajaran-Nya. Selain itu, wanita yang dinikahi Rasulullah SAW adalah janda yang tidak muda lagi.
Meski menikah adalah hak setiap orang, kita perlu mengingat bahwa Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas dan berlebihan :)
Ini beberapa hadist yang kusukai dalam buku ini.
Wanita dinikahi karena empat hal: kekayaan, nasab yang baik, kecantikan, dan agama. Pilihlah perempuan yang baik agamanya, niscaya engkau akan beruntung. (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Abu Dawud).
Jihad bagi kaum wanita adalah melaksanakan ibadah haji (HR Bukhari, Nasa'i dan Ibnu Majah)
Jangan kau beri mereka makan dengan sesuatu yang engkau sendiri tidak mau memakannya. (HR Ahmad, Baihaqi dan Thabrani)Maukah engkau kuberitahu tentang sesuatu yang lebih baik daripada perhiasan itu? Jika engkau melepaskan dan menggantinya dengan dua buah perhiasan dari perak, lalu kau sepuh ia dengan za'faran, maka hal itu tentu lebih baik bagimu. (HR Nasa'i)
Wahai Aisyah! Sungguh, Allah menyukai sikap lemah lembut dalam setiap persoalan. (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi)
Orang-orang miskin akan masuk surga lebih awal 40 tahun daripada orang kaya. Wahai Aisyah! Jangan pernah menolak orang miskin meski engkau hanya bisa memberinya separuh biji kurma. Wahai Aisyah! Cintailah orang miskin dan dekatkanlah mereka kepadamu agar Allah juga mendekatkanmu kepada-Nya di hari kiamat nanti. (HR Tirmidzi, Baihaqi dan Mundziri)
Kelebihan Buku
Buku
ini disusun dengan rapi dan runtut sehingga kita bisa memilah bagian mana yang ingin dibaca. Kemudian aku sangat mengapresiasi penerjemah dalam buku ini karena bahasanya yang sangat enak dan mengalir. Dalam sekali duduk aku tidak sadar jika sudah membaca hingga 100 halaman lebih :)
Kekurangan Buku
Honestly, Tidak ada kekurangan dalam buku ini. Mungkin karena memang paling tebal di antara buku lainnya (Buku ini terbitan seri wanita mulia di sisi Rasulullah SAW). Jadi posisi paling nyaman dengan duduk santai di depan meja.
Tentang Penulis
Sulaiman an-Nadawi adalah seorang ilmuwan besar yang memiliki kepakaran di bidang tafsir, fiqih, hadist, teologi (ilmu kalam), dan sejarah. Garis keturunan ayah dan ibunya bersambung hingga Ali bin Abi Thalib ra. Dalam buku ini dijelaskan lebih lengkap mengenai ilmuwan besar ini.
Gimana gaes apa pendapatmu tentang buku ini? Tulis pendapatmu di kolom komentar, ya!
0 Komentar