5 Kue Khas Lebaran asal Palembang, Mana yang Bikin Nagih?


kue khas lebaran asal palembang

Lebaran merupakan perayaan spesial bagi umat islam. Perayaan ini dianggap sebagai bentuk rasa syukur bagi umat islam karena sudah menyelesaikan puasa di bulan Ramadan selama tiga puluh hari. Salah satu hal yang menjadi khas ketika lebaran yaitu kegiatan silahturahmi dengan kerabat atau teman.

Nah, ketika melakukan silahturahmi, kita te  ntunya akan menyuguhkan makanan untuk tamu. Lantas, makanan apa saja yang biasa disuguhkan di daerah Palembang? Simak penjelasannya di bawah ini.

Kue Maksuba


Kue maksuba termasuk kue basah khas Palembang yang sering disajikan ketika lebaran. Kue ini biasanya berwarna kuning dengan garis-garis cokelat yang tidak beraturan. Rasanya manis  dan legit. Saat digigit, kamu akan merasakan sensasi dingin dan manis dari kue ini.


Kue ini terbuat dari bahan mentega, telur bebek, vanila, gula, dan susu kental manis. Sementara cara pembuatannya membutuhkan kesabaran, karena seperti membuat kue lapis, yang berarti kita harus membuat lapisan kue berkali-kali.


Kue Lapis Legit


Selain kue maksuba yang selalu populer ketika lebaran, kue lapis legit juga selalu menjadi primadona. Dari segi rasa kue ini hampir mirip dengan maksuba, namun tidak dengan penampilannya.


Lapis legit lebih teratur dan rapi garis-garis, jadi sangat menarik jika dijadikan suguhan ketika lebaran. Dari segi harga keduanya juga sama-sama mahal karena menggunakan bahan yang banyak dan mahal. Tekstur lapis legit juga terasa lebih keras jika dibandingkan dengan kue maksuba. Walaupun keduanya tetap basah, manis dan lembut.



Baca Juga:

Rekomendasi 5 Takjil Ramadan yang Bergizi Untuk Anak, Apa Saja?

5 Jajanan Khas Ramadan yang Wajib Kamu Coba, Bikin Rindu Ramadan!

5 Kue Khas Lebaran asal Palembang, Mana yang Bikin Nagih?


Kue Delapan Jam

Sesuai dengan namanya, kue ini membutuhkan proses pembuatan yang lama, yakni selama delapan jam. Kue ini biasanya berwarna kecokelatan dan manis. Kue ini terasa kenyal dan lembut ketika digigit. Di bagian luar rotinya terdapat pori-pori yang akan terlihat ketika roti sudah diiris dan dihidangkan.

Kue khas Palembang ini ternyata dulunya hanya dihidangkan untuk kaum bangsawan, karena bahan yang digunakan memang mahal. Salah satunya harus menggunakan 20 butir telur. Selain itu, kue ini juga memiliki nilai filosofis yang menarik. Pengukusan selama 8 jam bermakna kita harus sabar ketika menjalani hidup, karena jika roti kurang lama dikukus akan membuatnya tidak enak.

Selain bermakna kesabaran, kue delapan jam juga memiliki makna tentang pembagian waktu yang terbagi menjadi tiga. Pertama, delapan jam untuk bekerja, delapan jam untuk beribadah dan delapan jam untuk istirahat. Kemudian angka delapan juga mengingatkan kita pada kematian karena keranda diangkat oleh delapan orang.


Bolu Kojo

Bolu Kojo memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan dengan kue sebelumnya. Selain tekstur yang halus, kue ini juga identik dengan warna hijau pandan. Warna hijaunya ini memiliki aroma pandan yang menyegarkan. Saat lebaran, kamu tidak akan kesulitan menemukan bolu kojo ini. Karena bolu ini dijual di pedagang kaki lima dalam bentuk irisan.

Dodol Agar

Kue khas lebaran Palembang yang terakhir yaitu dodol agar. Dari segi penampilan, dodol agar sangat mirip dengan jenang santan yang biasa kita temukan disaat acara pernikahan. Nah, Palembang juga memiliki dodol yang khas sendiri. Dodol agar ini umumnya berwarna coklat. Tetapi bisa juga menggunakan dua warna seperti hijau dan putih.

Kue basah yang manis dan renyah ini sangat cocok untuk dihidangkan ketika acara lebaran. Dibandingkan dengan kue lainnya, dodol agar ini sangat mudah dibuat dan tidak membutuhkan bahan-bahan yang mahal.

Selain digunakan untuk suguhan pada tamu. Makanan khas lebaran di atas juga biasa dijadikan bingkisan kepada sanak saudara. Namun budaya ini sifatnya personal dan sesuai dengan kebiasaan masing-masing. Nah, diantara pilihan makanan di atas, mana kue khas Palembang yang pernah kamu coba?


Referensi :
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/10/25/kue-delapan-jam-palembang-si-manis-yang-filosofis
https://sumeks.disway.id/read/658555/8-kue-basah-khas-palembang-yang-disajikan-saat-lebaran
https://sumsel.inews.id/berita/kue-lebaran-khas-pelambang-sekali-coba-pasti-ketagihan



Posting Komentar

0 Komentar