Waktumu adalah Usiamu karya Ismail Jalili

waktumu adalah usiamu karya Ismail Jalali

Kita sering mendengar pepatah mengatakan bahwa waktu lebih mahal dari emas. Namun, adakalanya kita tergoda untuk bermalas-malasan atau melakukan kegiatan yang sebenarnya tidak bermanfaat. Untuk menyadari betapa pentingnya waktu kamu bisa membaca buku Waktumu adalah Usiamu karya Ismail Jalili ini.

 Identitas Buku dan Blurb

 Judul   : Waktumu adalah Usiamu

Penulis :  Ismail Jalili, M.A

Penerbit : Tinta Medina, 2015

Tebal : 160 halaman

Waktu yang dimiliki oleh setiap manusia sepanjang hidupnya merupakan kesempatan untuk menanam kebaikan yang akan dipanen hasilnya di alam akhirat. Oleh karena itu, Rasullulah Saw mengajarkan umat beliau untuk selalu mempergunakan waktu sebaik-baiknya dan tidak menyia-nyiakan tanpa sesuatu yang bermanfaat, baik bagi dirinya maupun orang lain.

Buku yang berada di tangan anda ini akan menjawab keraguan seseorang yang masih sering merasa kesulitan dalam mengatur waktunya. Bahkan, ia kerap menjadi korban ketidakmampuannya dalam mempergunakan waktu selama hidupnya.

 Muliakan Waktumu, Mulialah Hidupmu!

Seperti halnya iman, sifat rajin dan menghargai waktu juga bisa naik turun. Nah , buku ini akan mengingatkan kita kembali mengenai hakikat waktu dari sudut pandang islam. Buku refleksi diri yang hanya fokus membahas waktu.

Secara keseluruhan , buku ini membahas tentang  hakikat waktu dan nilainya dalam islam, kehidupan seorang muslim dan waktu luang, mengatur dan mengolah waktu secara syariat, pandangan para ulama yang menempatkan waktu sebagai sesuatu yang bernilai dan berharga bagi setiap manusia.

Rasanya saat membaca buku ini seperti membaca satu ide yang berulang-ulang. Namun, kelebihannya, jadi mudah melekat di otak pembaca. Pembahasan paling menarik tentang “waktu luang dan cara memanfaatkannya”, karena kita jadi paham manajemen waktu yang sesuai dengan sunah. Selain itu, di bagian ini juga dibahas berbagai tips mencegah waktu luang terbuang sia-sia di masa serba modern ini. Baik dari segi internal dan eksternal.

Waktu (saat) yang paling dekat antara Allah dan hamba-Nya adalah ketika malam yang akhir (menjelang datang waktu fajar). Jika engkau termasuk orang yang mampu melakukan dzikir pada saat itu (sepertiga malam terakhir) maka berusahalah untuk melakukannya (HR Bukhari dan Muslim)

Waktu luang bahkan dianggap adzab apabila itu memberikan hal buruk pada manusia. Ada pembagian waktu luang yang menarik dalam buku ini, yakni waktu luang yang berkaitan dengan hati, waktu luang berkaitan dengan akal pikiran, dan waktu luang yang berkaitan dengan jiwa.

Karena  waktu luang  akan memberikan celah yang berpotensi merusak hati, akal dan jiwa:

1. Waktu luang adalah sebab utama yang paling banyak membuat seseorang menderita penyakit kejiwaan dan jasmani sekaligus.

2. Waktu luang menjadikan seseorang merasa tidak berguna di tengah-tengah masyarakat, seakan dirinya tidak memiliki tujuan hidup yang pasti

3. Waktu luang adalah satu sarana setan untuk menggoda manusia

4. Waktu luang adalah penyebab munculnya penyakit mental dan kejahatan (kriminalitas) karena banyaknya orang yang menganggur

5. Waktu luang adalah sebab mengapa seseorang melakukan kesalahan dan dosa

 Jika kita tarik ke masa sekarang, kecanggihan teknologi terkadang membuat pekerjaan menjadi cepat selesai atau bahkan kita bisa bekerja secara pasif. Barangkali inilah salah satu penyebab orang sekarang banyak yang mengalami penyakit mental. Orang-orang berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan yang mudah dan cepat agar bisa segera bersantai. Kesimpulannya, selalu ada kebaikan di dalam keburukan dan selalu ada keburukan di dalam kebaikan.

Ketika seorang hamba hendak melangkahkan kakinya di hari kiamat (hari kebangkitan), akan dipertanyakan kepadanya tentang empat hal; umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya untuk apa ia habiskan, hartanya dari mana ia peroleh dan gunakan, dan tentang ilmunya apa yang telah dia perbuat (HR. Ath-Thabrani)

Baca Juga:

Filsafat Kebahagiaan Menurut Plato, Aristoteles, Al- Ghazali dan Al- Farabi




Kelebihan Buku

Buku ini isinya daging banget, guys. Setelah liat rujukannya juga sangat banyak. Beberapa hadist dan cerita di dalamnya jarang ditemui di buku lain.

Kekurangan Buku

Karena membahas satu inti yang sama, buku ini bisa saja membosankan. Saran dariku, kamu bisa mencari buku kekinian untuk mengupgrade pemahaman tentang waktu. Ibaratnya, buku ini jadi pondasi utama dulu bagi kamu yang muslim.

Buku ini cocok untuk kamu yang butuh tamparan keras saat dilanda rasa malas. Mari lawan rasa malas bersama!

 Apa pendapatmu tentang buku ini? Tulis di kolom komentar, ya, genks!

 


Posting Komentar

0 Komentar