Think Like a Freak: Problem Solving dengan Cara Tidak Biasa

think like a freak karya Steven D. Levitt & Stephen J. Dubner 

Memasuki fase dewasa membuat kita harus menghadapi berbagai permasalahan. Entah di lingkup keluarga, pekerjaan hingga masyarakat. Untuk menyelesaikan masalah ini, biasanya kita menggunakan cara yang dipahami orang dewasa.

Nah, ternyata masih ada satu cara lain untuk problem solving. Salah satunya yaitu dengan menggunakan cara aneh atau 'freak' yang jarang digunakan orang lain. Melalui buku Think Like a Freak  kamu diajak memahami cara menyelesaikan masalah dengan cara yang unik. Apa saja pembahasan menarik dalam buku ini? Simak di bawah ini!

Identitas Buku 

Judul         : Think Like a Freak

Penulis     : Steven D. Levitt & Stephen J. Dubner

Penerbit   : Noura Books, 2016

Tebal         : 200 halaman

Blurb         :

Buku ini menjelaskan pemikiran yang aneh, tidak biasa dan jarang digunakan banyak orang. Penulis menjelaskan pemikiran menggunakan contoh dan cerita yang menarik. Yang secara tidak langsung, penulis mengajak pembaca untuk berpikir melebihi rasional dan lebih kreatif. Pemikiran ini telah terbukti mampu menyelesaikan banyak masalah dan sangat cocok dipraktikkan di berbagai bidang. Mulai dari bisnis, olahraga hingga politik.

Problem Solving dengan Cara Tidak Biasa


Saat beranjak dewasa, kita mulai dikenalkan dengan berbagai pengalaman dan peraturan di kehidupan nyata. Secara tidak langsung, kita berangsur-angsur diajak pindah dari pikiran anak kecil menuju dewasa. Tumpukan pengalaman ini membuat kita berpikir menyelesaikan masalah dengan 'cara orang dewasa'. 

Dalam bab buku ini terdapat pembahasan tentang 'berpikir seperti anak kecil'. Yang mana anak kecil memiliki pikiran yang sederhana yang dianggap salah jika dilihat dari kacamata orang dewasa. Siapa sangka, jika pemikiran sederhana dari anak kecil yang kreatif ternyata mampu menyelesaikan masalah.

Ini hanya sebagian isi dari buku Think Like a Freak yang menarik untuk dipelajari. Di halaman awal kita akan dikenalkan dengan definisi 'pemikiran aneh'. Di sini juga kita akan menemukan tindakan para orang dewasa yang menggelikan. Salah satunya yaitu terdapat istilah 'ultracrepidarianisme' yang berarti orang dewasa kerap ingin menunjukan kepintaran dirinya, meski dia tidak memiliki kompetensi yang dibicarakan. 

Penulis menjelaskan pemikiran menggunakan kasus-kasus dan cerita yang pernah terjadi di masa lampau. Salah satunya, kisah Raja Sulaiman yang diminta menentukan ibu dari bayi dengan cara hendak membelahnya menjadi dua. 

Menurut pemahamanku, berpikir tidak biasa yang dimaksud adalah ketika kita memiliki ide yang mungkin bisa melanggar pengetahuan, tata krama ataupun peraturan yang selama ini mengekang kita (ah, aku jadi teringat dengan strategi bisnis Karen's Diner). 

Hal menarik lainnya, melalui buku ini kita diajak mengenal tentang Freakonomics.  Jadi, buku ini semacam 'buku pengantar' jika kamu tertarik dengan Freakonomics. Ini kusadari ketika membaca profil penulis di halaman terakhir. Berikut ini satu kutipan yang menurutku relate dengan kehidupan kita.


Bukan hanya kita tahu lebih sedikit daripada yang kita pura-pura tahu tentang dunia luar, kita bahkan tidak tahu tentang diri kita sebaik itu.

Baca Juga:

The Passion of The Soul : Mengenal Jiwa Bersama Rene Descartes 

New Think and Grow Rich karya Napoleon Hill: Memahami Kekuatan Pikiran

Text, Don't Call: Panduan Bergambar untuk Para Introvert  


Kelebihan Buku

Kelebihan buku ini yaitu pembahasannya yang mudah dipahami. Meski alurnya nampak tidak terstruktur (kayak tiba-tiba ngomongin ini itu, hehe), inti dari buku tetap bisa dipahami dan tersampaikan.

Kekurangan Buku

Jujur saja tidak ada kekurangan yang mengganggu pemahaman kita saat membaca. 

Tentang Penulis

Buku ini ditulis oleh dua penulis, yakni Steven D. Levitt dan Stephen J. Dubner. Steven D. Levitt adalah Profesor di Universitas Chicago. Beliau mendirikan The Greatest Good yang menggunakan pemikiran Freakonomics. Jika kamu tertarik untuk mempelajari ini, bisa mencari buku Superfreakonomics dan  Freakonomics. Sementara Stephen J. Dubner adalah penulis, wartawan sekaligus tokoh radio dan pertelevisian. Saat ini bekerja di The New York Times dan telah menerbitkan tiga buku.

Buku ini cocok buat kamu yang ingin problem solving dengan cara yang 'nggak gitu-gitu aja' atau udah sampai di titik bosan dan tidak menemukan solusi yang menarik. Terutama bagi kamu yang tertarik dengan pemikiran Freakonomics, buku ini bisa menjadi pengantar yang ringan untuk memahami teknik Freakonomics. Nah, tertarik membaca buku ini? ðŸ˜Š

Posting Komentar

0 Komentar