Atheis karya Achdiyat K Mihardja: Pergaulan yang Mempengaruhi Iman

Atheis karya Achdiyat K Mihardja

Apa yang ada dipikiranmu ketika mendengar kata Atheis? Apa sebenarnya makna dari istilah ini? Saat membaca novel Atheis karya Achdiyat K Mihardja ini aku sama sekali belum mengenal istilah ini. Hanya sekilas pernah mendengar jika itu merujuk pada orang-orang yang tidak beragama.

Nah, setelah membaca Atheis aku jadi menemukan hal-hal baru tentang Atheis. Yuk, mari simak di bawah ini.

Identitas Buku Sastra Klasik

Judul         : Atheis

Penulis     : Achdiyat K. Mihardja

Penerbit   : PT Balai Pustaka, 1949

Tebal         : 240 halaman

Sinopsis Novel Atheis karya Achdiyat K Mihardja

Atheis karya Achdiyat K Mihardja menceritakan tentang kehidupan Hasan. Hasan dididik oleh orang tuanya menjadi anak yang soleh dan tekun beribadah. Yang ia tahu hanya tentang agama islam miliknya. Hingga suatu ketika dia pergi merantau, dia bertemu teman bernama Anwar yang memiliki pemahaman luas soal agama.

Hasan yang hanya memahami satu agama tidak bisa membantah perdebatan temannya. Lambat laun mulai tertarik untuk belajar politik dan pengetahuan lainnya. Inilah awal mula dari perubahan seorang Hasan yang tadinya tekun beragama menjadi jarang beribadah.

Apa itu Atheis?

Atheis merupakan salah satu aliran filsafat yang memiliki pandangan tidak percaya akan adanya Tuhan. Pengertian mengenai atheis ini juga ada di KBBI. Atheis merupakan kebalikan dari teisme,  dan berasal dari bahasa Yunani. Siapa sangka jika kata ini sudah muncul pada abad ke-18.

Awal mula orang mulai berpikiran tidak ada keberadaan Tuhan yaitu setelah munculnya banyak pemikiran bebas, kritik pada agama dan skeptisme. Mereka yang menganut paham ini cenderung skeptis pada agama atau hal-hal spiritual lainnya. Mereka merasa bukti empirisnya belum cukup untuk menunjukkan adanya keberadaan Tuhan.

Ternyata selain atheis, ada juga istilah agnostik. Berbeda dengan athesi, agnostik merupakan orang-orang yang meragukan keberadaan Tuhan. Pandangan ini lebih dahulu ada dibandingkan atheis, yakni pada abad ke-19. Agnostik juga menolak paham atheis karena mereka tidak punya bukti empiris jika Tuhan tidak ada.

Hal-Hal Menarik dari Novel Atheis

Setelah membaca Atheis karya Achdiyat K Mihardja, kita jadi belajar untuk  open mind dengan segala perbedaan dan keberagaman yang ada di sekitar kita. Namun, kita juga tetap harus mengetahui batasan yang sesuai dengan prinsip yang sudah kita percayai dan anut.

Tokoh Hasan dalam novel ini digambarkan tidak tegas ketika dia menemui hal-hal yang berkebalikan dengan kepercayaannya. Kita pasti memang akan bersemangat ketika menemukan hal-hal baru dan menganggapnya keren, tapi jika tidak dibatasi, maka pengetahuan itu dapat mengubah aktivitas kita. Pernah dengar kutipan ini?

Pola pikirmu akan menjadi ucapan, ucapanmu akan menjadi tindakan, tindakanmu akan menjadi kebiasaan, kebiasaan akan menjadi karaktermu, karaktermu akan menjadi masa depanmu

Selain menceritakan perubahan Hasan karena pergaulannya, kita juga akan mendapati latar belakang cerita pada tahun 1950-an yang penuh dengan pemahaman komunis. Nah, sebenarnya novel legend ini sudah diangkat menjadi film, tetapi tidak diperbolehkan tayang karena dikhawatirkan akan menyebabkan pertentangan dan menghidupkan komunisme lagi. 

Baca Juga:

esensi Novel of Mice and Men karya John Steinbeck 

Resensi Novel The Red Haired Woman karya Orhan Pamuk 

Kejahatan dan Hukuman : Novel Kriminal Psikologis 


Kelebihan Novel Atheis

Kelebihan novel ini tentunya isinya yang sangat berbobot. Sayangnya, mungkin akan sulit ditemukan karena terbitan Balai Pustaka dan para penerbit belum ada yang menerbitkan ulang.

Kekurangan Novel Atheis

Selama membaca tidak ada kekurangan apapun yang mengganggu proses pemahaman.

Tentang Penulis

Achdiyat K Mihardja merupakan sastrawan Indonesa yang terkenal karena romannya yang berjudul Atheis. Beliau juga memiliki karya-karya lainnya, diantaranya Keretakan dan Ketegangan, Bentrokan dalam Asrama, Debu Cinta Bertebaran, dan Pak Dullah in Extremis.

Atheis karya Achdiyat K Mihardja cocok untuk kamu yang lagi nyari cerita klasik dengan tema kehidupan yang mendalam. Udah baca buku ini? Yuk, kasih pendapatmu tentang buku ini di kolom komentar!😊


Referensi Bacaan:

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6788622/apa-itu-ateis-simak-perbedaannya-dengan-agnostik

https://tirto.id/sjuman-djaya-film-atheis-dilarang-sebab-aparat-tak-paham-konteks-edbL





Posting Komentar

0 Komentar