Identitas Buku dan Blurb
Judul : Embusan Angin di Pohon Dedalu
Penulis : Kenneth Grahame
Penerbit : Kakatua, 2022
Tebal : 244 halaman
Tikus Tanah, Tikus Air, dan Luak hidup secara teratur dan menghabiskan musim panas dengan piknik di tepi sungai. Namun mereka segera mengetahui Katak menjalani kehidupan yang sembrono, menabrak tujuh mobil, dan dirawat di rumah sakit tiga kali. Maka ketika Katak mendapat masalah, mereka segera berjuang menyelamatkannya dari Cerpelai dan Musang.
Fabel Imajinatif dan Santai
Embusan Angin di Pohon Dedalu menceritakan tentang kehidupan Tikus Tanah, Tikus Air dan Tuan Luak. Ketiganya memiliki kehidupan yang teratur dan sangat paham dengan lingkungan yang mereka tinggali.
Pemahaman lingkungan itu membuat mereka mampu bertahan hidup dalam segala musim. Seperti Tikus Tanah yang pandai membuat rumah hangat tapi sesekali ceroboh. Tikus Air yang pandai mendayung sampan, dan Tuan Luak yang baik hati.
Sementara mereka mengenal Katak yang memiliki karakter berbeda. Dia memiliki sifat mudah bosan dan menyukai hal-hal baru. Tidak peduli hal itu dapat membahayakan nyawanya. Permasalahan mulai muncul ketika katak mendapat masalah, akibat hobi barunya. Membuat Tikus Tanah dan Tikus Air berusaha membantunya.
Hal menarik di fabel ini terletak pada latar dan para tokohnya yang imajinatif. Kau bahkan bisa membayangkan pakaian yang mereka gunakan di musim dingin dan panas. Kita juga dapat membayangkan dengan mudah karena penjelasan penulis yang rinci. Seperti ketika Tikus Air mendayung sampan atau saat Katak memamerkan rumah mewahnya.
Dalam buku ini juga disertai dengan ilustrasi asli E. H Shepard yang membuat buku ini makin sempurna. Gaya penulisan fabel ini tidak seperti Animal Farm yang menyuguhkan masalah dengan menggebu-gebu di awal cerita. Plot cerita berjalan santai dan tidak banyak permasalahan yang serius.
Hutan rimba cukup berpenghuni sekarang, seperti biasa ada yang baik, jahat dan tidak peduli, tak perlu kukatakan siapa. Di dunia selalu ada yang seperti itu.
Baca Juga:
Jalaluddin Rumi: Kumpulan Kisah Refleksi Diri
Resensi Novel The Red Haired Woman karya Orhan Pamuk
We Have Always Lived in The Castle karya Shirley Jackson
Kelebihan Novel
Terjemahan fabel ini mudah dipahami dengan penempatan layout gambar yang sempurna. Buku ini sangat cocok dibaca ketika liburan panjang (atau sejenak lari dari dunia nyata wkwk)
Kekurangan Novel
Untuk kamu yang menyukai konflik dalam fiksi, tidak akan betah berlama-lama membaca fabel ini karena alurnya yang lambat.
Tentang Penulis
Kenneth Grahame lahir pada 8 maret 1859 dan menjadi mahasiswa unggul di Universitas Oxford. Karena kendala biaya beliau beralih menjadi juru tulis di Bank of England. Mengisi waktu luangnya dengan menulis artikel dan cerpen. Buku ini menjadi novel paling terlaris karena merupakan hasil imajinatif sang penulis yang bebas dari aspek kehidupan modern.
Buku ini cocok untuk kamu yang mencintai cerita fabel yang mementingkan tingkat imajinasi ketimbang konflik. Apa pendapatmu tentang buku ini, genks?
0 Komentar