![]() |
jalaluddin rumi: kumpulan kisah refleksi diri |
Penulis : Jalaluddin Rumi
Penerbit : Kakatua, 2021
Tebal : 234 halaman
Refleksi diri menurutku sebuah keharusan bagi tiap orang. Refleksi diri semacam evaluasi atas apa saja yang sudah kita kerjakan. Baik itu hal buruk ataupun baik. Nah, Buku Jalaluddin Rumi ini menurutku bisa dijadikan bahan pendorong untuk refleksi.
Apa saja isinya? Simak di bawah ini!
Sinopsis Jalaluddin Rumi
Buku ini berisi kumpulan cerita dan fabel terbaik Rumi dari enam jilid lengkap Matsnawi. Di dalamnya ada 105 kisah mencerahkan, menghibur dan mengilhami. Sejauh ini, buku ini menjadi kumpulan kisah terlengkap yang pernah kubaca. Cerita paling populer seperti Malaikat Pencabut Nyawa, Musa dan Gembala, Harta di Mesir dan Gajah dalam Gelap.
Kisah yang sangat membekas menurutku berjudul Sang Nabi Mengunjungi Orang Sakit. Ini menceritakan tentang orang tua yang sakit keras karena memang meminta untuk menanggung segala kesalahannya selama ini di dunia.
Saat engkau berdoa kepada Tuhan, mintalah kehidupan yang lebih mudah untuk dijalani, bukan kehidupan yang lebih sulit daripada yang dapat engkau tanggung. Mintalah kepada Tuhan hanya kebaikan dalam hidup ini, juga di kehidupan selanjutnya! (2021: 65)
Sang Nabi sangat menyayangkan tindakan itu karena seharusnya kita berdoa yang baik-baik saja. Selain berisi kisah-kisah yang menyentuh, menurutku buku ini bisa dijadikan bahan untuk refleksi diri.
Meskipun di dalamnya banyak kisah fabel yang sederhana. Namun pesan di dalamnya sangat dalam dan mengena di hati.
Kelebihan Buku Jalaluddin Rumi
Buku ini berisi cerita-cerita yang sederhana dan simpel. Kamu juga bisa memulai membaca dengan memilih judul yang menarik, karena setiap ceritanya tidak saling berhubungan.
Bahasa yang digunakan juga mudah dipahami. Entahlah, plot cerita saja sudah cukup membuat kita tersentuh :)
Baca Juga:
Penyihir Hebat Dari Oz : Petualangan Dunia Fairytale
Caraval : Petualangan Dunia Sihir Istimewa (Series Pertama)
Kekurangan Buku Jalaluddin Rumi
Mungkin karena menggunakan cara bercerita dan konsep yang sama di tiap ceritanya, bisa membuat kita jenuh. Jadi, saranku untuk memberikan jeda ketika bosan membaca kumpulan cerita ini. Namun, secara keseluruhan tidak ada kekurangan dalam buku ini.
Tentang Penulis
Jalaluddin Rumi lahir pada 30 September 1207 di Balkh (Afghanistan). Ayah beliau masih keturunan Abu Bakar, bernama Bahauddin Walad. Sementara ibunya berasal dari keluarga kerajaan Khwarazm. Dia adalah penyair klasik Persia terbesar, sekaligus seorang sufi mistis. Dua karya besarnya yaitu Mastnawi dan Diwan Syams Tabriz.
Buku ini cocok buat kamu yang sedang mencari fiksi-fiksi ringan untuk bahan refleksi diri. Meski ada banyak cerita fabel di dalamnya, buku ini lebih cocok dibaca orang dewasa, karena pesan ceritanya yang dalam.
Apa pendapatmu tentang buku ini? Tulis di kolom komentar, ya, genks!
0 Komentar