Kematian Hang Di Payau Deli: Kumpulan Puisi Bresman Marpaung

 

kumpulan puisi Bresman Marpaung

Judul Buku  : Kematian Hang Di Payau Deli dan Serita-Derita Lainnya

Penulis        : Bresman Marpaung

Penerbit     : Basabasi,  2020

Halaman     : 126 halaman 

Membaca antologi puisi akan membuat kita menemukan kosakata baru. Selain permainan rima yang syahdu, dalam puisi juga ada pesan-pesan penting tentang kehidupan. Salah satunya, seperti antologi puisi karya Bresman Marpaung ini. Mari simak sinopsisnya di bawah ini!

Sinopsis Buku

Buku ini berisi kumpulan puisi Bresman Marpaung dengan kurun waktu 2016-2018. Beberapa puisi di dalamnya sudah pernah diunggah dalam berbagai media, seperti koran Tempo dan Media Indonesia.

Jadi, buku ini seperti manuskrip dari kumpulan puisi yang telah dibuat Marpaung. Jujur saja, saat membaca puisi ini tema-tema yang diangkat sangat berkarakter dan baru. Kurasa inilah yang menarik dari karya-karya beliau.

Kau pun menyendiri,

Aku parasit lupa mantra membelah diri

Angin dan penari anani

Gaib diumpan perangai (2020:18) 

Beberapa puisi yang menarik, seperti Kematian Hang Di Payau Deli, Wajah Toean Guru Si Pengingat Kota, Metamorfosis usia, Setalam Naniura dan Pemuda Pelamar Buku.

Kematian Hang Di Payau Deli dan  Setalam Naniura  salah satu puisinya yang membahas tentang budaya di Kalimantan. Satunya membicarakan tentang adat sementara satunya membincangkan makanan khas penulis.

Puisi yang paling membekas adalah Metamorfosis usia. Puisi yang membahas tentang usia dan waktu. Puisi yang sangat filosofis. 

Waktu adalah pedang, ungkapan itu benar adanya. Seyogyanya kita mampu menggunakan pedang itu dengan baik. Kita harus belajar bagaimana cara memegangnya. Kita juga harus tahu bagian mana yang tidak boleh dipegang. Karena jika tidak, pedang itu akan membunuh kita. 

Bresman Marpaung dalam puisi Metamorfosis usia mengibaratkan waktu seperti kepompong. Kita tidak pernah tahu kapan dia berubah menjadi kupu-kupu. Tiba-tiba kepompong itu sudah kosong. Entah ke mana perginya kupu-kupu itu. 

Sama halnya dengan waktu, selalu terasa singkat dan hilang begitu saja ketika terlewat.


Baca Juga:

Show Your Work: Pendobrak Kesuksesan Seniman 

Steal Like An Artist : Cara Kreatif Mencipta Ide  

8 Tips Jitu Menulis Puisi, Cari Tahu, Yuk!  


Kelebihan Buku

 Buku ini berisi antologi puisi yang sangat berbobot. Ada banyak wawasan dan pengetahuan tentang budaya yang bisa kau temukan. Layout dan bentuk bukunya juga nyaman dibaca dalam kondisi apapun.


Kekurangan Buku

Karena penulis berasal dari Kalimantan, ada beberapa bahasa puisinya yang seperti menggunakan bahasa Melayu. Nah, sebenarnya ini tidak patut dianggap kekurangan. Namun, jika kalian ingin membaca ini dan tidak paham dengan bahasa Melayu bisa mengganggu pemaknaan puisi. Susunan kalimatnya seperti bahasa-bahasa Malaysia. Jadi, perlu pembacaan yang mendalam untuk memahami makna puisi di dalamnya.

Buku ini cocok banget buat kamu mencari antologi puisi dari para penyair yang berasal dari Kalimantan. Khususnya jika kalian ingin menambah pengetahuan terkait budaya  di sana.

Gimana gaes apa pendapatmu tentang buku ini? Tulis pendapatmu di kolom komentar, ya!


Posting Komentar

0 Komentar