Resensi Naskah Drama Hamlet karya William Shakespeare

cover drama Hamlet/doc. Itha/
Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

Judul Buku        : Hamlet

Penulis               : William Shakespeare

Penerjemah       : Fatimah, Ifa Nabila, dan Ratna Ofvilia

Penerbit             : Narasi, 2018

Halaman            : 216 halaman

 Halo gaes, bosen dengan novel? kali ini mari beralih mengulas naskah drama karya pujangga sekaligus aktor, William Shakespeare. Dramawan asal Inggris ini sangat produktif menulis drama dan puisi. Salah satu drama itu adalah Hamlet. Mungkin kamu sudah sering menyaksikan drama Romeo Juliet yang fenomenal. Iya, kisah cinta sejati yang tidak bisa hidup tanpa kekasih. Entah melalui buku, film atau teater.  Bahkan cerita ini telah remake berkali-kali, mulai dari versi klasik-modern. Lantas, bagaimana dengan drama Hamlet? Yuk, simak di bawah ini.

Judul 'Hamlet' adalah nama pangeran dalam pemeran utama drama ini. Dianggap belum dewasa dan senantiasa harus patuh pada Ratu dan Raja. Baru dua bulan Hamlet kehilangan ayahnya, namun ibunya telah menikah dengan pamannya sendiri, Raja Claudius. Hamlet sangat terpukul dengan keadaan itu. Ia masih berduku atas meninggalnya ayahanda, dan turun sedih melihat ibunya, Ratu Gertrude tak lagi berduka cita. Ia terlihat bersenang-senang dengan Raja Claudius. Meski begitu Raja dan Ratu sangat perhatian dengan Hamlet, bahkan menginginkannya untuk tinggal di istana (Ikut sebel sama ratunya karena malah nanya kenapa Hamlet masih berwajah mendung 😢)

Suatu ketika  Marcellus dan Bernardo, perwira istana berjaga di perbukitan. Mereka bertemu dengan penampakan Raja Claudius yang telah meninggal. Wajahnya nampak sedih dengan menggenakan baju besi. Mulanya Marcellus dan Bernardo sangat ketakutan, dan memberanikan diri untuk bertanya pada hantu Raja Claudius lama. Namun hantu itu malah menjauh dan menghilang. Hal itu mereka sampaikan secara diam-diam kepada pangeran Hamlet. Hamlet sangat terkejut mendengarnya, dan semakin pusing memikirkan kematian Raja.

Baca Juga:

Resensi Renungan Kloset karya Rieke Diah Pitaloka

Resensi Antologi Cerpen Pengakuan karya Anton Checkhov

Pada malamnya, Hamlet ikut berjaga bersama perwira istana. Ia berencana untuk menemui hantu ayahnya. Ia akan berbicara langsung. Kenapa hantu itu muncul? Apakah ia ingin menyampaikan sesuatu pada Hamlet? Benar saja, hantu itu muncul saat Hamlet berjaga bersama perwira istana. Hantu itu meminta bicara empat mata dengan Hamlet. Hamlet tentu menuruti perkataan hantu itu meski sang perwira melarangnya karena khawatir jika hantu itu akan berbuat jahat pada pangeran.

 Ketika hanya berdua saja, barulah hantu raja itu berbicara panjang lebar. Ternyata ia adalah roh ayahnya dan memerintahkan Hamlet untuk melakukan balas dendam kepada paman, Raja Claudius. Ia mengatakan bahwa dia meninggal akibat dibunuh pamannya. Cerita yang beredar adalah raja meninggal karena digigit ular ketika bersantai di kebun, padahal pada saat itu pamannya menyelinap dan menuangkan cairan hebenon beracun ke dalam telinga raja yang sedang tidur. Hantu itu turut sedih melihat Ratunya mudah sekali berpindah hati hanya karena nafsu. 

"Ya, Tuan, kalau boleh jujur, dunia ini semakin tua, semakin sulit mencari orang jujur, mungkin hanya ada satu orang jujur dari sepuluh ribu orang." (Shakespeare, 2018: 66)

Mendekati waktu matahari terbit hantu itu segera berpamitan dan meminta Hamlet agar bersumpah akan melakukan balas dendam. Hamlet juga meminta Marcellus dan Bernardo bersumpah agar menyembunyikan kejadian malam itu, serta tidak bertanya apa yang dia bicarakan dengan hantu ayahnya itu.

Usai kejadian itu, Hamlet terkadang bertingkah aneh, hingga Polonius, sang penasehat raja menggangap Hamlet sudah gila. Namun ternyata Polonius salah menerka, ia mengira Hamlet menggila karena ia melarang Ophelia, anak gadisnya untuk dekat dengan Hamlet. Kalian tahu? ternyata itu kesengajaan Hamlet, ia bisa mengatur kapan dia harus bertingkah gila dan serius, ini terlihat seperti pemberontakkan Hamlet yang muak dengan kedekatan Ratu dan Raja. Namun Ratu mengira hal itu karena Hamlet masih berduka dengan kematian ayahnya. 

Sementara Raja Claudius merasa ada yang aneh dengan perubahan Hamlet. Ia bahkan menyuruh perwira istana untuk mengamati Hamlet. Hamlet yang sangat peka mengetahui gerak-gerik  Marcellus dan Bernardo dan membuat mereka jujur atas suruhan raja. Mulai saat itu sang perwira bersumpah akan terus bersikap jujur pada Hamlet.

Apakah Hamlet mampu membalaskan dendam ayahnya? Apakah Hamlet bisa mengalahkan kelicikan Raja Claudius? (Aku dukung kamu Hamlet!👀)

Kelebihan Drama Hamlet

 Pembukaan yang menarik serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Meski cerita teramat dramatis, kamu akan banyak menemukan kisah klasik lain di dalam buku ini. Selain itu terdapat beberapa sajak indah yang biasa muncul saat pertemuan-pertemuan khusus di istana. Kelebihan membaca drama adalah kamu akan langsung dibawa ke inti permasalahan tanpa penjelasan latar yang biasa kita temukan di novel.

Kekurangan Drama Hamlet 

Membaca sebuah karya sastra adalah menciptakan ruang imajinasi antara pembaca dan penulis. Nah, membaca Hamlet kamu seperti diajak menonton teater di sebuah gedung. Hal ini dikarenakan latar tidak dijelaskan secara menyeluruh, maka seolah-olah imajinasi yang muncul diserahkan seluruhnya pada pembaca. 

Gimana gaes, penasaran dengan hasil duel Hamlet dengan Raja Claudius?👀

 

Posting Komentar

0 Komentar