Identitas Buku
Judul : Wizard Bakery
Penulis : Gu Byeong Mo
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2022
Tebal : 206 halaman
Blurb :
Karena ayahnya menikah lagi setelah ibunya meninggal dunia, seorang anak laki-laki berumur 16 tahun terpaksa tinggal serumah dengan ibu tiri dan adik tirinya. Hubungannya dengan ibu tirinya tidak pernah baik, jadi ketika dia mendadak dituduh melakukan pelecehan terhadap adik tirinya, ia pun kabur. Di tengah kepanikannya, ia berlari ke toko roti yang ada di dekat rumahnya. Ia sama sekali tidak menduga bahwa dunia penuh keajaiban menunggunya di sana.
Sekilas pandang, Wizard Bakery terlihat seperti toko roti biasa, tetapi sebenarnya tempat ini menjual roti dan kue yang mengandung sihir. Sementara anak laki-laki itu berada di sana, ia menyaksikan sikap egois orang-orang yang ingin memiliki kekuatan sihir demi kepentingan pribadi.
Walaupun tukang roti dan asistennya, Burung Biru, sering mengomeli anak laki-laki itu, mereka juga memberinya hiburan, berbeda dengan keluarganya sendiri. Namun, ketika polisi mulai menyelidiki toko roti itu, anak laki-laki itu pun sadar bahwa waktunya kembali ke kenyataan semakin dekat.
Sinopsis dan Plot Cerita
Kehidupan bersama ibu tiri selalu membuat hidup menjadi terasa berat. Ini karena Ibu tiri belum tentu menyukai anak tirinya. Padahal rumah yang nyaman senantiasa diciptakan oleh ibu. Tokoh utama dalam buku ini adalah anak laki-laki berusia 16 tahun. Hubungannya dengan ibu tri tidak berjalan baik, hingga ia dituduh melecehkan adik tirinya dan memilih kabur.
Saat kabur dia bersembunyi di toko roti yang biasa ia datangi. Sejak itu dia tahu kalau toko roti itu bukan toko biasa. Toko itu milik seorang penyihir dan ditemani perempuan setengah manusia (jelmaan burung biru)
Selama bersembunyi, remaja itu membantu toko roti mengurus website 'wizardbakery.com'. Lama-lama dia makin mengenal pemilik toko, termasuk sisi kelam dari roti sihir itu. Ada banyak roti yang digunakan untuk memuaskan manusia, tetapi setiap roti memiliki konsekuensi yang dapat merugikan pembeli.
Nah, pada saat nasib anak laki-laki itu terancam dan harus pulang ke rumah. Dia harus memutuskan menggunakan roti sihir atau tidak. Roti itu adalah roti pemberian yang termasuk sihir terkuat dan termahal.
Alur cerita dari novel ini termasuk lamban, khususnya di bagian pertengahan ketika tokoh utama bersembunyi cukup lama di toko roti. Ini karena kita diajak memahami sisi kelam dan keajaiban di toko roti, termasuk pemilik toko dan asistennya.
Tetapi saat di akhir cerita, menurutku konflik mulai naik dan seru. Jadi, cerita mulai berjalan cepat dan aku mulai khawatir dengan tokoh utamanya. Untuk bagian penutup, buku ini punya keunikan tersendiri, di mana kamu harus menentukan sendiri ending ceritanya.
Kita tidak akan merindukan sesuatu yang tidak pernah kita miliki, atau sesuatu yang sudah dirampas dari kita sejak awal (2022:21)
Tokoh dalam Wizard Bakery
1. Tokoh Aku
Tokoh aku di sini adalah anak usia 16 tahun yang punya kekurangan kesulitan bicara. Dia tidak memiliki teman mungkin karena kekurangan bicaranya. Kekurangan itu juga membuat tokoh aku menjadi tidak percaya diri untuk berkata jujur atau bahkan membela diri.
2. Ayah
Kemalangan tokoh aku bertambah ketika ternyata ayahnya memiliki karakter yang kurang tegas. Seperti yang biasa kita temukan dalam cerita ibu tiri, ayah akan tunduk pada istri baru dan tidak memikirkan anaknya sama sekali. Dalam cerita ini, ayah tidak memiliki peran yang penting untuk tokoh aku. Tetapi diakhir cerita, kita akan paham penyebab kemalangan tokoh aku (Jujur saja, ini mengejutkan!)
3. Guru Bae
Guru Bae menurutku jika digambarkan di dunia nyata adalah seorang guru yang tidak patut jadi contoh. Dia tidak memperlakukan anak kecil dengan baik, selain itu dia juga memperlakukan buruk tokoh aku hanya berdasarkan 'perasaan' dan 'emosi'. Ini membuat tokoh Guru Bae menjadi antagonis dalam cerita ini.
4. Mu Hee
Mu Hee adalah anak kandung Guru Bae dengan suami sebelumnya. Karakternya hampir mirip dengan tokoh aku yang tidak mampu membela dirinya sendiri. Keberadaan Mu Hee cukup merugikan bagi tokoh aku hanya karena dia tidak bisa berkata jujur. Bahkan sampai akhir cerita, tokoh ini sangat lemah.
5. Tukang Roti
Aku membayangkan tukang roti ini seperti tokoh-tokoh cogan di anime wkwk. Karakternya cuek dan sering mengeluarkan kata-kata mengerikan untuk anak-anak. Tetapi, walau tampak mengerikan tukang roti ini selalu berpikir jangka panjang untuk para pelanggannya. Makanya dia meracik kue dengan teliti.
6. Burung Biru
Burung biru adalah asisten pribadi Tukang Pribadi. Berbeda dengan bosnya, Burung Biru ini lebih ramah, baik dan menyenangkan. Dia sangat baik dengan tokoh aku dan sering berbincang bersama. Tidak disangka jika dibalik keceriaannya, tokoh ini punya masa kelam bersama tukang roti.
Seorang manusia tidak berhak menghancurkan manusia lain, seberapa besar pun kebencian yang dirasakannya (2022:107).
Gaya Penulisan Novel
Gaya penulisan novel Gu Byeong Mo yaitu menggunakan alur maju dan beberapa adegan flashback. Sudut pandang yang digunakan yaitu sudut pandang orang pertama (tokoh aku) jadi kita bisa merasakan penderitan tokoh aku yang gagap bicara. Gu Byeong Mo sangat santai sebelum mencapai fase klimaks cerita, tetapi trik penulisan ini ternyata mampu mengejutkan pembaca di akhir cerita.
Amanat Penulis
'Hati-hatilah dengan permohonanmu'
Itulah pernyataan misterius yang ada di cover buku. Ternyata itu memang menjadi amanat penting dalam novel fantasi ini. Saat berdo'a atau sedang dalam kondisi tertentu, kita bisa sembarangan mengucapkan permohonan.Padahal untuk jangka panjang, permohonan itu belum tentu baik untuk kita.
Jadi, sebelum kita menentukan permohonan sebaiknya memikirkan dampak panjangnya.
Ketika seorang gadis yang baik dan manis sedang mengalami kesulitan, seorang pria harusnya memberikan bantuan (2022:107)
Apa Buku ini Layak Dibaca?
Tentu saja. Karena menurutku buku ini punya gaya penulisan yang fresh atau berbeda dengan penulis lainnya. Apalagi jika kamu menyukai karya fantasi yang bercampur dengan realita, buku sangat cocok untukmu.
Baca Juga:
Kelebihan Buku
Kelebihan buku ini terletak pada ide penulis tentang 'wizard bakery'. Ide cerita ini menurutku sangat berkesan, dan jika bisa aku sangat ingin tahu kelanjutan atau asal muasal terbentuknya toko sihir ini. Kelebihan lainnya yaitu konsistensi penulis dalam menyampaikan cerita dari awal sampai akhir. Semua adegan menyatu menjadi satu cerita yang sempurna.
Kekurangan Buku
Menurutku tidak ada kekurangan dalam novel ini. Bagian pertengahan mungkin memang terasa membosankan, tetapi kau tidak akan menyesal ketika membacanya sampai akhir cerita.
Tentang Penulis
Gu Byeong Mo adalah penulis kelahiran Seoul tahun 1976. Beliau kuliah di Universitas Kyunghee dengan jurusan Bahasa dan Sastra Korea. Novel Wizard Bakery menjadi juara 2 dalam sayembara fiksi remaja Changbi.
Buku ini cocok untuk kamu yang menyukai novel-novel fantasi. Apa pendapatmu tentang buku ini, guys?😊
0 Komentar