Bagaimana Berdebat dengan Kucing: Panduan Untuk Menaklukkan Hati Siapapun

cover buku Bagaimana Berdebat dengan Kucing
Judul          : Bagaimana Berdebat dengan Kucing

Penulis       : Jay Heinrichs

Penerbit     : Circa, 2020

Tebal          : 153 halaman


 Pernah nggak sih kadang kita merasa sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain? Kadang komunikasi terasa sulit, karena setiap orang punya cara berkomunikasi yang berbeda-beda. Padahal untuk menjalani hubungan yang baik dengan siapapun selalu dimulai dari komunikasi yang harmonis.

Buku Bagaimana Berdebat dengan Kucing ini mengajarkan berbagai macam sikap dan komunikasi agar orang lain tertarik untuk dekat dengan kita, tapi dari sudut pandang kucing. Apa saja isi dalam buku ini? Mari kita simak di bawah ini!

Sinopsis Bagaimana Berdebat dengan Kucing

Kucing = Manipulator Ulung?

Kenapa kucing disebut manipulator? Karena mereka cerdas membuat manusia tunduk melakukan apa saja yang mereka inginkan. Misalnya, saat kamu sedang sibuk bekerja, lalu mereka membutuhkan perhatian. 

Mereka akan melakukan apa saja yang membuat perhatianmu teralihkan. Mereka yang menyukai kucing juga sangat sulit marah dengan peliharannya. Ini adalah bagian dari efek manipulasi.

Buku Bagaimana Berdebat dengan Kucing ini berisi hasil penelitian dari Jay Heinrichs terhadap dua kucingnya. Dia mengamati bahwa kucing sangat berhati-hati dalam bertindak. Karena mereka membawa misi agar keinginannya segera dikabulkan manusia.

Ternyata dari kucing kita bisa belajar kebijaksanaan dan kearifan. Termasuk siasat untuk menghadapi orang lain, keluarga hingga teman. Nah, siasat yang terdapat dalam buku ini dipaparkan dengan jelas. Berikut beberapa poin yang dibahas dalam buku ini.

  1. Melakukan percakapan cerdas (salah satu dari beberapa hal yang lebih mudah dilakukan dengan kucing daripada manusia)
  2. Berdebat secara logis, bahkan jika lawan bicara anda berbulu dan irasional.
  3. Mengatasi falasi (logika seperti bola rambut)
  4. Membuat tubuh berbicara (kucing sangat ahli dalam hal ini)
  5. Menjadi ahli dalam adab pergaulan, seni untuk menyesuaikan diri dengan para kucing, pemodal usaha atau siapapun
  6. Mempelajari kearifan tentang pemilihan waktu bagi pemangsa
  7. Mendapat rasa hormat dan loyalitas dari siapapun
"Namun, pecinta kucing sejati pasti tahu bahwa jauh lebih mudah untuk meyakinkan kucing tentang cinta daripada manusia" (2020:67)

Baca Juga:

 Sang Alkemis: Sebuah Celah Menggapai Mimpi

Kelebihan Buku Bagaimana Berdebat dengan Kucing

Buku ini memang hasil penelitian, tetapi paparan dalam bukunya enak banget dibaca dan mudah dipahami. Bahasa yang digunakan juga nggak kaku banget. Jadi teoritis tapi relate banget sama kehidupan kita.

Nah, di beberapa halaman juga ada beberapa percakapan penulis dengan kucing. Percakapan ini jadi 'jeda' yang menarik saat membaca buku ini. So, kita nggak bakal bosen dengan penjelasannya karena kita juga bermain imajinasi.

buku Bagaimana Berdebat dengan Kucing

Kekurangan Buku Bagaimana Berdebat dengan Kucing

Untuk kekurangan dari buku ini tidak ada pemberitahun mengenai tokoh dalam percakapan. Awalnya sempat bingung siapa Killick? ternyata itu nama kucing penulis. Karena awalnya kupikir itu nama orang, jadi agak keganggu imajinasinya. 

Tentang Penulis 

Jay Heinrichs adalah penulis best seller New york Times. Dia juga bekerja sebagai editor, penasehat retorika dan pernah menjadi bagian eksekutif penerbitan majalah. Saat ini, dia lebih sibuk memberi kuliah beragam audien, mulai dari mahasiswa Ivy League, ilmuwan NASA hingga eksekutif Southwest Airlines.

Buku ini cocok banget untuk kamu pecinta kucing dan ingin meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan orang. Khususnya saat ingin menjalin suatu hubungan.
Jadi, apa pendapatmu tentang buku ini, gaes?

Posting Komentar

0 Komentar