Cover novel Nyawa/Doc. Itha Anastasia/ Foto oleh A Koolshooter dari Pexels
|
Judul Buku : Nyawa
Penulis : Vinca Callista
Penerbit : Penerbit Bentang Pustaka,2015
Halaman : 296 halaman
Halo gaes, siapa nih yang suka koleksi novel-novel thriller? Novel thriller bergenre psikologi ini wajib jadi salah satu koleksimu. Seperti pada umumnya novel thriller, Vinca Callista tidak selalu memberikan kejutan yang ekstrem layaknya kisah horror. Melainkan berkembang dari satu emosi ke emosi yang lainnya.
Novel Nyawa menceritakan tentang mahasiswa yang terpaksa pindah kos karena indekos lama mereka harus diratakan untuk kepentingan proyek. Waktu awal baca mungkin kalian bakal bingung, karena ada beberapa monolog yang tampil layaknya teater. Penggalan monolog muncul menyelangi cerita.
Mahasiswa yang pindah itu ternyata pindah ke rumah yang bergaya mirip rumah Belanda yang konon terlihat seremm. Namun karena sudah banyak renovasi, maka tidak banyak tempat yang angker lagi.
Baca Juga:
Meski sudah direnovasi ternyata beberapa hari kemudian setelah pindah, satu persatu mahasiswa mulai merasakan kejanggalan. Seperti mendengar suara orang kesakitan dan tiap malam melihat sepasang kakek dan nenek di halaman rumah.
Momen itupun sedikit sekali ditampikan di bab awal gaes, jadi penulis seolah-olah ingin menumpuk rasa penasaran kamu. Siapa sebenarnya kakek dan nenek itu? Serta suara siapa yang tiba-tiba muncul ketika malam tiba?
Sukses mengaduk rasa penasaran pembaca, ada satu tokoh yang menarik dalam novel ini. Dia adalah Lian. Gadis yang baru saja kos dan mengenal para penghuni lainnya. Ia sangat menyukai Rory, karena dia satu-satunya kakak kos yang sangat baik hati dan peduli. Rory juga menyukai teater, membuat Lian semakin senang dekat dengan Rory.
Sepanjang membaca mungkin kalian akan dikejutkan dengan tokoh Lian yang aneh dan beberapa cuplikan suara hatinya yang kasar. Dia suka tertawa padahal itu bukan hal yang lucu. Meski Lian tergolong gadis yang aneh, dia tetap seperti perempuan lain yang tertarik dengan cowok ganteng. Nah, dia sangat tertarik dengan salah satu penghuni kos, yakni Aria. Sementara Aria menyukai gadis kalem dan pintar seperti Rory.
Setelah membaca hingga pertengahan novel kamu akan mulai paham tentang penggalan teater itu. Karena kepingan-kepingannya mulai menyatu ke dalam cerita. Namun kamu akan tetap penasaran dengan tingkah Lian yang senang pergi di pukul dua pagi dan tidak bisa makan di depan orang lain. Saat menjawab pertanyaan Aria, Lian bahkan mengaku dia tidak punya siapa-siapa.
Siapakah Lian sebenarnya? Apakah dia ada hubungan dengan kakek dan nenek misterius itu?
Kelebihan Novel Nyawa
Menggunakan alur maju mundur namun tetap tertata rapi sehingga dapat dipahami dengan mudah. Serta terdapat beberapa tambahan cerita yang menghibur sehingga jalan cerita tidak monoton.
Kekurangan Novel Nyawa
Penggalan teater yang membuat bingung pembaca pada awal novel, jika pembaca tidak tergugah rasa penasarannya maka merasa terganggu dengan penggalan tersebut.
Nah, novel diatas tergolong novel psikologi yang mengandalkan kepribadian tokoh sebagai ide pokok cerita, menurutku tokoh itu adalah Lian. Udah tertarik buat baca karakter tokoh Lian?
0 Komentar